13 Oktober 2008

Indahnya kata "MAAF"




"Seorang yang berjiwa besar akan memperlihatkan kebesarannya dari cara dia memperlakukan orang kecil" ujar Carlyle.

Bob Hoover, seorang pilot penguji terkenal yang sering tampil dalam pertunjukan udara kembali pulang ke rumah nya di Los Angeles dari sebuah pertunjukan udara di San diego. Seperti dijelaskan dalam majalah Flight Operations, pada ketinggian 300 kaki di atas udara, kedua mesinnya mendadak berhenti. dengan manuver yang sangat terampil, dia berhasil mendaratkan pesawatnya dengan selamat, namun pesawat tersebut rusak parah meski tak seorangpun yang cedera.

Tindakan Hoover yang pertama setelah pendaratan itu adalah memeriksa bahan bakar pesawat. Persis yang dia curigai, pesawat baling-baling perang dunia II yang telah diterbangkannya itu diberi bahan bakar untuk jet, bukan bensin.

Begitu kembali ke bandara, dia minta bertemu dengan mekanik yang telah merawat pesawatnya. Lelaki muda itu sakit karena rasa takut akan kesalahannya. Air mata bercucuran mengalir dari wajahnya begitu Hoover mendekat. Dia baru saja hampir menyebabkan sebuah pesawat yang sangat mahal itu hancur dan nyaris menyebabkan 3 nyawa melayang.
Bisa dibayangkan kemarahan Hoover pada saat itu, semua kita pasti berharap caci maki yang keluar dari lidah sang pilot tersebut atas kecerobohan seorang mekanik. Tetapi Hoover tidak memarahi mekanik itu, bahkan dia tidak mengkritiknya, sebaliknya dia memeluk bahu sang mekanik dan berkata, " Saya yakin anda tidak pernah melakukannya lagi, saya ingin anda merawat F-51 saya besok".
Seringkali kita tergoda untuk menyalahkan/mengkritik orang lain, tanpa kita membaca dulu jalan pikiran orang tersebut, dan tanpa kita tahu mengapa mereka berbuat hal spt yang mungkin tidak kita inginkan.
Akhir-akhir ini yang membuat kita agak sedikit gundah, banyaknya pengamat-pengamat ekonomi yang sering bermunculan di media-media dalam mensikapi dampak krisis ekonomi global yang sedang menimpa hampir di seluruh negara. Kebijakan2 ekonomi pemerintah mulai dikritisi...kita kagum dengan ide2 cemerlang para pengamat2 tersebut, cuma alangkah baiknya tidak dipublikasikan, minta waktu kepada tim2 ekonomi eksekutif maupun legislatif untuk duduk satu meja dan saling diskusi mencari penyelesaian masalah, tetapi hanya satu tujuan ...yaitu bisa keluar dari krisis ini. Jika para pengamat saling tuding di media, akan membuat pelaku ekonomi akan panik dan jika ini terjadi maka pengaruh nya sangat besar terhadap pelaku2 pasar yang akhirnya ramai2 memburu dollar, menjual rupiah, bursa saham domestik anjlok,sehingga kemungkinan akan terjadi lagi krisis yang berkelanjutan di negara kita ini dan akhirnya rakyatlah yang semakin menderita ..
NAUZUBILLAH MINZALIQ

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Maaf Bung, muke boleh nt, rasenye badannye badan kawan saye lah tuh.

Awang Yudi Aryadi, SE mengatakan...

Maaf ya Bung....
Salahnya apa ya?